A Lil' Bit Babblement
Home About ask.fm Twitter Follow Dash

HELL-O!


"Hello~^^ welcome here!"

Mavis Status


Setingginya orang memanah, tidak akan pernah sampai ke bulan
Music

Ask.fm


Click the Ask.fm button
Credits


© Template design by Adila. thanks for Base code by Atiqah.
Edited and skins by: Fasya

Minimalisir Jumlah Mantan Saat SMA
Sunday, 31 July 2016 • 10:34 • 0 comments



Hai~! Lama buanget gue nggak ngepost di blog wkwkwk rasanya ni blog udah berdebu dan sarang laba-laba bertebaran dimana-mana, jadi, biar enak, gue tiup dulu.

Fuuuhhhh!!!!!
CLINGGGG!!!

Udah bersih, deh, hehehe. Iya iya tau kok rada gila emang gue. Yah, maklum lah, menjelang tahun terakhir SMA emang banyak banget tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan haha. Sudah deh pembukaannya, kalo diterusin malah nggak jadi-jadi pembahasannya.

Asal muasal ide gue buat bikin post ini adalah, karena gue lihat seseorang di sekolah gue, seumuran yang punya mantan banyak banget di masa SMA nya ini. Sah-sah aja, sih, boleh-boleh saja, cuman kan nggak etis aja gitu, apalagi kalau cewek, sebagai sesama cewek menurut gue tentulah ini bukan hal yang patut dibanggakan. Kalau cowok, sih, gue kurang paham, mungkin aja normal. Tapi, sih, mau cewek maupun cowok, ada baiknya kalo nyari pacar tuh, apalagi udah gede, SMA, janganlah maunya main-main terus, ya tha? Ya mbok dipikir-pikir aja masa depannya. Cewek itu seneng lo, kalau cowok ini mau seriusin ceweknya HAHAHA /efek jomblo/ /curhat/

Yah intinya punya mantan banyak dalam satu waktu itu gak etis, ‘kan?

Syukur alhamdulillah kalau kamu bisa menahan diri untuk nggak pacaran sampai halal, itu lebih bagus lagi, terhindar dari zina, masa depan cerah, orang tua bangga dan lain sebagainya, pokoknya benefitnya banyak banget, deh, percaya!

Nah, kenapa kita harus meminimalisir jumlah mantan di SMA?

Well, begini.

Pertama, SMA itu kemungkinan reuninya hampir 90%. Dan mungkin reuninya akan diadakan pas lo udah beranak-pinak, bahkan mungkin senior lo ada yang sudah bercucu, percaya aja. Coba bayangin ketika lo kepingin join /asik/ buat gabung di reuni SMA, ketemu temen lama yang tersebar ke seluruh Indonesia dan kesempatan ini mungkin belum tentu ada tahun depan, eh tiba-tiba lo keinget harus ketemu mantan masa SMA, gak enak banget ‘kan? Mending-mending kalo lo masih single atau datang sendiri. Lah kalo lo boyongan sekeluarga, gimana? Ya selamat bersalting ria aja, deh, hehehe.

Kedua, mantan-mantan lo adalah jodoh-jodoh orang yang dengan sukarela lo jagain. Lo mau aja jagain jodoh orang, suka rela lagi, dan lo sendiri masih ehm jomblo.

Ketiga, lo mesti mikirin diri lo sendiri juga. Maaf ya, bukan apa, tapi kalo punya mantan banyak dalam waktu yang bersamaan kan pasti lo bakal dicap orang gimana-gimana, ya, ‘kan?

Intinya mah, semasa SMA mending nggak usah pacaran dulu, deh. Emang bener masa SMA itu gak dateng dua kali—kecuali lo sayang banget sama sekolah sampe tahan berlama-lama di SMA, tapi karena itu juga lo mesti harus bener-bener perhatiin apa yang mesti lo lakuin. Ya, tapi kalo mau tetep pacaran ya terserah aja, balik ke diri masing-masing aja. Intinya kalo menurut gue ya mending nggak usah.


Well, itu dulu untuk kali ini, thanks for read and Assalamu’alaikum!


Some Years Long Journey
Tuesday, 21 June 2016 • 20:06 • 0 comments




Heyyy~~
Finally, I have some times to write again, here.
Tiga hari lalu, tepatnya tanggal 18, aku bagi rapor setelah dua minggu menunggu.......
I was so worried about my scores dan jurusan, tentu aja.
Aku rank 18 sebelumnya, and I never told anyone before, so today I tell you HAHA. Jadi, aku sangat worry apakah scores aku makin bagus atau nggak, eh, lebih tepatnya rank sih yang di khawatirkan, karena stereotype, tuetep, rank tinggi = cerdas, rank rendah = payah. LOL.
I hate that I believe to HA. Tapi ke diri sendiri sih, menekankan ke diriku sendiri bahwa kalau rank ku naik aku berarti pinter LOL.
Oke, sudah mulai ngalor ngidul kemana-mana.
Singkat kata singkat cerita, akhirnya aku nerima rapor ku, aku datang ke sekolah terlambat, karena jadwal harusnya jam 9 dibaginya malah setengah 8 wkwkwk, alhasil aku bisa langsung ambil raporku dan lihat nilai serta jurusanku. And guess what I got.

Wali Kelas: Nih *nunjuk namaku di kertas*
7. Tinarsih Sri Hutami
 Itu artinya aku rank 7! Gila! Dari rank 18 ke rank 7, naik 11 tangga, man, 11!!!
Gak nyesel hampir gila ngerjain tugas yang tumpukannya subhanallah, HAHA pengaruh juga sama ranking lel.
Kemudian, aku balik lagi lembarannya buat ngelihat jurusan, berhasil apa nggak aku masuk di jurusan yang aku mau. Dan ternyata,
Program Studi : IPS
Di depan kelas itu juga, di depan temen-temen aku teriak dan loncat loncat bersyukur se syukur syukurnya karena semua doa yang aku panjatin diwujudin sama Allah swt. Dia bener-bener luar biasa baik sama aku!! Alhamdulillah!
Well, setelah temen-temen lain pada tau aku masuk IPS, mereka pada bingung, ngeliat aku dengan tatapan aneh, seakan aku masuk IPS masuk ke lubang dosa. Tapi setelah aku jelasin akhirnya mereka paham.
Dan itu juga berlaku sama Bapak ku, dia kaget aku milih itu, aku tau, dia khawatir tujuanku masuk itu bukan buat serius, aku tau dia mengharapkan yang terbaik buat aku, tapi aku yang tau seberapa kapasitas aku.
Mungkin juga, seandainya Bapak ku mengarahkan aku buat milih IPA, aku akan pertimbangkan lagi buat masuk ke sana, demi dia, seandainya kondisi mendukung, mungkin akan aku pertimbangkan lagi.
Ada beberapa faktor yang membuat aku memilih IPS.
1. Aku lebih senang eksplorasi.
Kalau kata orang, aku lebih senang ada di luar ruangan, bereksplorasi seluas-luasnya, Mamah ku pun bilang aku bukan tipe anak rumahan. Nah karena IPS ini sosial, maka dia memungkinkan aku untuk bereksplorasi mengenai lingkungan sekitar, keadaan masyarakat dsb.
2. Aku mudah menangkap pelajaran, tapi nggak berlaku untuk semua mapel, Kimia misalnya.
Kalian tau seberapa susahnya Kimia, 'kan? Nah, aku lemah banget di sana, bahkan hampir bisa dikatakan buta. Dibanding Matematika, Kimia lebih menyusahkan, padahal aku sudah mencoba dan berkali-kali belajar agar lebih bisa, tapi kayaknya otak aku nggak mampu.
3. Suasana kelas yang kurang kondusif.
Jujur, tanpa menyudutkan pihak manapun dan siapapun, aku nggak tahan dengan situasi kelas dimana anaknya mendiskriminasi sebagian pihak yang dianggap 'amat berbeda' dengan mereka.
4. Mentalku nggak kuat kalau menghadapi pelajaran Sains.
Aku tau kemampuanku kurang sekali di bidang ini meskipun bakat mudah memahami kumiliki, terbukti setelah beberapa kali mengikuti lomba terkait mapel tsb aku nggak pernah lolos di Provinsi, lolos di Kabupaten aja itu bisa dikatakan keberuntungan.
5. Aku mau mencoba keluar dari zona nyaman.
Yup! Selama hampir sembilan tahun aku belajar, aku selalu menganggap bahwa science is my style, aku selalu merasa nyaman di sana, jadi bisa dikatakan aku mencoba untuk mencari hal baru.
6. Kalau masuk IPA aku bingung mau kuliah apa.
Sebenarnya awalnyaaku mau Farmasi, sebelum kenal Kimia. Tapi setelah kenal, aku jadi berpikir ulang HAHA. Kesehatan, Teknik, Pertanian & Peternakan, Komputer, bukan spesialisasiku, semuanya. Aku ini kalo bahasa Banjarnya lantih ceriwis, suka banget ngomong, dan aku pengen pekerjaanku nanti adalah hal yang ngomongnya banyak, kayak Konselor, Penyiar Radio, Konsultan atau Reporter, dan hampir semua jurusan perkuliahan itu semuanya IPS (mohon maaf, tanpa bermaksud membeda-bedakan) dan aku terlalu malas untuk kembali belajar buat linjur. Karena aku pemalas HAHA.

Dan Bapak ku kemudian bisa mengerti (thats why I love him!!) dengan syarat aku harus bisa diatas rata-rata, artinya nilaiku harus tinggi, baik kalau bisa lebih tinggi diantara yang lainnya.
Maka dari itu, ini bukanlah akhir, tapi ini adalah awal, awal dari sebuah perjalanan panjang dengan tantangan-tantangan yang menghadang di depan, dan aku nggak sabar untuk menantikannya!!
Semoga pilihanku ini bukan pilihan yang salah. Soooo wish me luck, Fellas~!

Artikel ini dibuat tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun dan siapapun, namun jika ada kesalahan dalam tulisan tersebut diatas, Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan memohon pemaklumannya. Sekali lagi untuk semua ketersinggungan yang ditimbulkan oleh tulisan saya diatas, mohon maaf yang sebesar-besarnya.


Perjuangan Masuk SMA Favorit
Sunday, 14 February 2016 • 19:00 • 0 comments



Haihoooooo
Its been a long long long day since my latest post.
Seharusnya post ini aku bikin tepat setelah aku diterima dan resmi sebagai peserta didik baru, SEHARUSNYA loh ya. Nah kenapa nggak pas itu? Karena gak kepikiran hwhw.
Jadi sekarang aja ya ceritanya.
Awalnya aku mau masuk MA. karena aku sekolah di MTs sehingga menurutku akan lebih enak kalau aku nerusin di MA. Nah, setelah aku berpikir ulang dan ngeliat akreditasi MA nya itu masih belum terlalu bagus dan peluang buat keterima PTN favoritku bakal kecil, jadilah aku pindah haluan ke SMA yang akreditasinya A dan beberapa alumni nya ada yang berhasil masuk PTN kayak IPB dan Unes.
Aku sudah mempersiapkan semuanya agar aku bisa masuk lewat jalur undangan ke SMA ini. Aku sudah rajin membuat konsistensi pada nilaiku sejak kelas 1 MTs yang aku dapat dengan belajar dan doa yang kuat. Aku juga ikut lomba akademik maupun non-akademik supaya bisa membantu memperlancar. Dan itu gak mudah. Berkali-kali aku dapat hasil yang gak sesuai harapan dan juga beberapa pihak yang sedikit 'mengganggu' rekam jejak nilaiku.
Nah, akhirnya alhamdulillah aku dapat undangan buat masuk ke SMA favorit itu juga, artinya sudah pasti lulus dan lebih dahulu ukur baju dan daftar ulang. Pokoknya enak deh. Pas awal-awal mau daftar, sempet ngerasa capek banget karena banyak banget berkas yang harus difotokopi dan dilegalisir. Jadinya harus bolak-balik, mana jarak MTs sama calon SMA aku itu kurang lebih 2 KM-an, dan itu bikin capek karena kita ke sana pake sepeda, gosh mana juga ngerasa semacam dipersulit gitu, dan kebetulan aku yang ngurusin syarat-syarat berkas apa aja yang mesti difotokopi dan nyebarinnya ke teman-teman.
Tapi singkat cerita, akhirnya aku sudah selesai mengurus tetek bengeknya dan tinggal nunggu tes. Ada yang lucu di sini. Jadi, awalnya kita pendaftar jalur Undangan maupun Reguler diikutkan tes mata pelajaran Matematika dasar, Bahasa Indonesia, IPA Terpadu dan IPS Terpadu. Dan menurut Ibu nya yang jadi panitia dia bilang bahwa tes mapel itu buat nentuin jurusan bagi yang masuk lewat undangan (karena prediksinya kita pakai K13), dan nentuin kelulusan bagi yang masuk lewat reguler. Dan ternyata, pas MOS kita dikasih tau sama Bapak Wakasek Bid. Kurikulum kalau kita nggak jadi pakai K13 dan itu berarti penjurusan dimulai dari kelas 11. Jujur, aku ngerasa kecewa dan nganggap tes itu sia-sia buatku, karena toh gak kepake penjurusan. Tapi ternyata, hasil tes itu juga berpengaruh sama kelas yang bakal kami tempati nanti. Karena nggak pakai K13, maka ada kelas unggulan. Nah, hasil tes itu jadi acuan buat nentuin apakah kami yang lewat undangan ini emang murni pintar. Dan melalui hasil tes itu, maka terbentuklah kelas unggulan, kelas 10.1 dan 10.2 yang nantinya diharapkan bakal mewakili sekolah untuk ajang lomba akademik.
Alhamdulillah, aku masuk 10.1 dan rata-rata anak yang ikut undangan itu emang letaknya di 10.1 dan 10.2, tapi 10.2 lebih ke campuran, artinya ada anak reguler yang masuk situ (mari kita sudahi perbedaan strata ini).
Awalnya aku gak terima masuk 10.1.
BAZENG KURANG BERSYUKUR LO TAM
Eits, bentar, ada alasannya.
Itu karena aku merasa kemampuanku masih jauh dibawah rata-rata temenku yang lain. Aku ngerasa gak pantes dan terbebani masuk sana. Apalagi aku tau betul, peluang untuk dapat ranking 5 besar akan sangat gak mudah dan perlu perjuangan ekstra, sedangkan aku ini pemalas.
Tapi makin kesini, aku makin tau aku harus bersyukur, mungkin ini cara Allah kasih kesempatan buatku untuk jadi anak yang lebih rajin lagi dan sebagai penghargaan dari Allah atas perjuangan juga kerja kerasku selama di MTs.
Kemudian, ak lama KMB dimulai dan kita mulai masuk UTS.
Benar seperti dugaan, aku dapet nilai merah dua mapel di raporku, dan yang lainpun kebanyakan cuman mencapai KKM.
Aku berkilah KKM nya ketinggian (ngeles aja), karena KKM semua mapel itu 76, dan bagiku itu tinggi banget buatku yang biasa ngeliat KKM paling tinggi 73 waktu MTs dulu, juga faktor kemalasan belajarku.
Sampai akhirnya, aku dapat penjelasan ketika pak Kepsek yang juga guru mapel kami menjelaskan bahwa KKM itu adalah KKM sekolah yang nantinya akan mempermudah kami saat SNMPTN.
Well, perjuanganku masih dua setengah tahun lagi, dan aku akan berjuang supaya bisa keterima di PTN idamanku!

Sekian^^


Beasiswa?
Sunday, 18 October 2015 • 10:33 • 0 comments



Hai hai hai~~ gue kembaaaaaliii
So, lastnight, my Papa was told me about beasiswa. Jadi, waktu itu gue lagi internetan dan Papa bilang kalo DataPrint lagi ngebuka beasiswa buat 700-an pelajar yang beruntung. Beasiswanya berupa uang 1.000.000 dan 500.000 @50 orang dan 250.000 @250 orang.
Jelas dong, kepengen. Eh, tapi awalnya nggak juga sih agak males gitu, but Papa selalu nyuruh "ayo dong, cek dong" tiap hari sampe akhirnya gue bukalah websitenya (webnya http://beasiswadataprint.com). Dan persyaratannya itu rupanya disuruh bikin essay dengan tema: gadget sebagai penunjang belajar mengajar. Awalnya sempet ragu dan berpikiran, duh bisa nggak ya bisa nggak, jelas dong soalnya gue belum pengalaman bikin essay sama sekali. Tapi I tried my best, siapatau menang dan dapet, uangnya lumayan banget!!

Buat kalian yang mau ikut, buka aja websitenya di atas, siapa tau kita sama-sama dapet^^


SMA, Gerbang Awal Kehidupan
Sunday, 30 August 2015 • 16:31 • 0 comments



HELLO PEEPS~!

Long time no see.
Ya, saat gue nulis ini, gue lagi sambil ngerjain pr matematika dan geografi yang lumayan bikin pusing. Gue coba untuk sejenak refreshing dengan nulis blog.

Kayak yang gue bilang dijudul, bahasan gue pastinya nggak jauh-jauh dari masa putih abu-abu yang katanya serunya gak ketulungan. Well, actually gue belum ngerasain dan tau dimana letak keseruannya, secara gue masih kelas sepuluh yang bahkan belum sampe sebulan menjadi siswi SMA.

SMA, masa dimana lo ketemu banyak anak dengan berbagai karakter. Dari yang kalem, absurd, agak gendeng, pinter, oon, asik, boring, nyenengin, ngeselin, bahkan yang otaknya isinya hentai semua pun ada dan gue, udah ngerasain hal itu.
SMA, masa dimana lo bakal tau bermacam ragam tipe guru, darimulai yang killer, bosenin, bikin ngantuk, lawak sampe yang bikin baper juga ada (gue dapet guru ini, mana beliau ngajar tiap sabtu pula yang notabenenya malamnya malam minggu, dan gue jomblo).
SMA, masa dimana lo bakal tau gimana temen yang beneran dan gimana temen yang cuma ada pas ada maunya doang.
SMA, masa dimana lo bisa nunjukkin bakat dan karakter lo secara bebas, nggak ada yang larang!
SMA, masa dimana lo bisa puas-puasin buat main dan seru-seruan bareng sohib lo, dan sadly, masa ini adalah masa terakhir lo bisa main, setelahnya, nggak ada.
SMA, masa dimana naksir adalah hal yang paling indah yang paling lo rasain, ya, yang kayak gue alamin sekarang ini. Indah banget, nyenengin.
SMA, masa dimana orang pacaran nggak sekadar status, udah mulai serius, bahkan ada yang sampe menata masa depan sama-sama.
SMA, masa dimana awal lo nentuin masa depan lo, tempat lo menata masa depan. Mau jadi apa lo kedepannya, lo tentuin di sini.

Bermacam ragam keseruan diatas gak bakal lagi bisa lo rasain kalo lo udah masuk ke bangku perkuliahan. Karena di sana, lo bakal lebih mikirin dan seriusin masa depan lo. Nggak bakal ada lagi waktu buat nongki-nongki karena tugas akan lebih berat dibanding SMA. Dan sakitnya lagi, kemungkinan untuk bisa sama-sama kayak SMA dulu cuma 10%, sangat kecil.

Honestly, gue sampe sekarang masih belum percaya kalo gue adalah anak SMA, siswi SMA. Dengan muka gue yang masih anak-anak banget, kelakuan gue yang makin mirip anak kecil, dan kedewasaan gue yang bahkan belum ada. Tapi gue bersyukur, seenggaknya, status Siswi SMA bisa bikin gue jadi lebih dewasa dimata orang, meskipun gue nggak ngerasain.

Well, welcome SMA, please be nice!


Um Oh Ah Yeah
Saturday, 27 June 2015 • 20:05 • 0 comments



hi there.

uhm, actually this isn't my first time to blogging.
i start blogging was on 2011, and i'm used blogspot for my first blog domain. well, i started blogging that time bcs i saw my friend started a blog to. i'm a copycat, right? haha. actually, she was really helped me to build a beautiful blog, she helped me anything as she can help.

i just did a hiatus for very very long time to blogging. i didn't know why, but i just felt very lazy to wrote some posts and fix my really-messy-blog. i hope this is my last blog. please, i'm too tired for create-delete my blog.

well, this is my first time to use english on my post. i just want to know my limit on english, and, yea, i'm not good enough to use english. buuuuttt, i'll try as hard as i can. maybe this blog will be my first billingual blog bcs i use two languages here, english and bahasa, kwkw.